Test Footer

Rabu, 10 November 2004

50) Muhammad dalam Alkitab

50) MATIUS 3:17 & 12:18-21 VS YESAYA 42:1-16.

Dalam Matius 3:17 & 12:18, Firman Tuhan TERTULIS: "Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan". Menurut Kristen/Katolik, ayat ini menunjuk kepada Yesus. Padahal, ayat tersebut dikutip dari Yesaya 42:1 yang mengarah kepada keturunan Ismael. Periksa Yesaya 42:11, terdapat kalimat: "..demikian pun segala dusun yang diduduki ORANG KEDAR".


"Orang Kedar" adalah orang-orang Arab keturunan Ismael (Kejadian 25:13,16), sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak (Matius 1:2). Kemudian periksa Yesaya 42:12, terdapat kalimat: "..dan dikabarkannya KEPUJIANNYA pada segala pulau". Kata "kepujiannya" lebih mengarah kepada Muhammad, karena Muhammad (bahasa Arab) artinya "yang terpuji", dan beliaulah satu-satunya keturunan Ismael yang menjadi nabi/rasul Allah.




JAWAB :
(Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang lainnya)



Ahmed Deedat dalam buku 'The Choice' berusaha menghubungkan kata Yunani 'parakletos' kepada Muhammad; ini sungguh tidak berlaku dalam sudut pandang kalangan Kristen. Konkordansi Ayat dalam Yesaya 41:1 adalah Matius 3:17; Matius 17:5
; Markus 1:11; Lukas 3:22; Lukas 9:35. Dengan peristiwa yang sangat jelas ketika Roh Allah datang dalam simbol burung merpati saat Yesus dibaptis di sungai Yordan; Ayat tersebut adalah untuk Yesus Kristus!



Yesaya 42:1�17 tidak bisa digabung menjadi satu melainkan harus dipisah menjadi 2 perikop. Pertama, Yesaya 1:1�9 yang berisi tentang nubuatan tentang Hamba YHVH. Kedua, Yesaya 42:10�17 yang berisi Puji-pujian tentang penyelamatan.
Jika teman-teman muslim menafsirkan Yes 42:1-9 sebagai nubuatan nabi Muhammad SAW maka harus konsisten, karena itu berarti nabi Muhammad SAW :





1. adalah roh Allah (ayat 1 ��. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya �.�)


2. tidak meninggikan suaranya ( ayat 2 � �. Dia tidak meninggikan suaranya ��).


Apakah mungkin sebagai pemimpin dalam peperangan nabi Muhammad SAW tidak berteriak?


3. akan dipegang secara langsung oleh YHVH ( ayat 6 �.
Telah memegang tanganmu �..). Padahal firman Allah tidak disampaikan secara langsung oleh Allah SWT melainkan melalui mediator yang bernama Jibril, bagaimana mungkin Allah akan memegang tangan nabi Muhammad SAW.



TENTANG KEDAR

Setidaknya ada 2 pendapat tentang asal usul Muhammad.

  1. Dari buku Sirat Rasulullah (biografi tertua tentang nabi Muhammad SAW) menyatakan nabi Muhammad SAW adalah keturunan dari Mudhar � Adnan melalui Nabit anak dari Ismail.
  2. Pendapat Syed Yusuf dan beberapa hadis yang menyatakan nabi Muhammad SAW keturunan dari Qurayz � Mudhar � Adnan � Kedar anak dari Ismail.

Jadi dari Kedar atau Nabit?

Tambah meragukan lagi jika kutipan dari Ibn Kathir ikut dipertimbangkan :

1. Dilaporkan bahwa ibn Abbas berkata, �Antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang tidak diketahui�

2. Umar ibn Khatab menyatakan, �Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya sampai kepada Adnan�

3. Abu al-Aswad menyatakan bahwa dia mendengar Abu Bakar Sulaiman ibn Abu Khaytam, salah satu orang yang paling terkemuka dalam sejarah suku Quraysh berkata, �Kami tidak pernah mengetahui ada orang yang mengetahui garis keturunan sebelum Adnan, dalam bentuk apapun.�

Lebih lanjut kutipan dari tokoh Islam modern tentang hubungan Ismail dan Arab sebagai berikut :

1. Dr. Taha Husayn, seorang profesor dari Mesir, pendapatnya dikutip dalam buku Mizan al Islam karya Anwar Jundi, halaman 170 : �Dalam kasus cerita Abraham dan Ismail membangun Kabah cukup jelas, cerita ini muncul belakangan disaat Islam mulai berkembang. Islam mengeksploitasi kisah ini untuk kepentingan agama�

2. W Aliyudin Shareef, dalam buku In Response to Robert Morey�s Islamic Invasion, halaman 3 � 4 : �Pada masa sebelum Islam, Ismail tidak pernah disebutkan sebagai Bapa Bangsa Arab�

Kemudian kutipan dari Ibn Sa'd, Kitab al-Tabaqat al-Kabir, Volume I, halaman 4:

Ma'n Ibn 'Isa al-Ashja'i al-Qazzaz (pedagang sutera) menginformasikan: dia berkata: Muawiyah Ibn Salih menginformasikan menurut Yahya Ibn Jabir yang telah melihat beberapa sahabat Rasulullah SAW dan berkata : Bani Fuhayrah mendatangi Rasulullah SAW dan berkata kepadanya : �Rasulullah SAW adalah dari golongan kami�. Rasulullah SAW menjawab : �Sungguh, Jibril telah memberitahukan kepadaku bahwa aku termasuk keturunan Mudhar�

Ini mengindikasikan bahwa :

1. Bani Fuhayrah tidak mengetahui bahwa nabi Muhammad SAW adalah dari keturunan Mudhar

2. Garis keturunan nabi Muhammad hanya diketahui setelah menerima wahyu dari Jibril.

Konsekuensi lebih lanjut adalah garis keturunan bani Quraish dari Mudhar tidak diketahui sebelum munculnya nabi Muhammad SAW karena kalau pengetahuan ini sudah ada, tidak perlu Jibril mewahyukan sesuatu yang sudah diketahui ramai orang. Ini menyokong pendapat Dr. Taha Husayn dan Aliyudin Shareef di atas.



Jadi bagaimana bisa mengaitkan Kedar dengan nabi Muhammad SAW?

TENTANG KEPUJIAN

Bahasa aslinya adalah �thillah� dibaca �teh-hil-law� yang berarti kepujian. Sementara dalam bahasa Arab kata �Muhammad� menurut Excavier adalah terpuji. Kalau kita lihat antara kata thillah dengan �Muhammad� sangat berbeda pengucapannya. Kalau memang kepujian ini mengacu kepada Muhammad maka seharusnya yang digunakan bukan thillah melainkan �mahalal� (terpuji) yang ada sedikit mirip bunyinya (sekalipun terlalu dipaksakan).

Namun bagaimanapun juga, kalau kita baca keseluruhan Yesaya 42:10-17 tidaklah berbicara tentang nubuatan siapapun, melainkan adalah puji-pujian tentang penyelamatan. Bahwa kemudian dikait-kaitkan dengan tidak melihat konteksnya, ya itu hak teman-teman muslim.

Yesaya 42:1

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

Coba perhatikan ayat berikut : QS 66:12 :

dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.

Kata (ciptaan) tidak ada dalam bahasa Arabnya, berarti pengertian yang tepat dari ayat diatas adalah : Isa adalah sebagian dari Roh Allah SWT, cocok dengan Yesaya 42 �Aku telah menaruh roh Ku ke atasnya�

Apakah ada ayat dalam Qur�an yang menyatakan nabi Muhammad adalah Roh Allah SWT?

Sementara Muhammad SAW saat ditanya tentang roh oleh orang-orang Yahudi tidak dapat menjawab apa itu roh. Wahyu yang diperoleh Muhammad dari Jibril tentang roh adalah :

QS 17:85 : �Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".�

Bagaimana mungkin ini terjadi seandainya Muhammad memang telah menerima roh Allah?.

Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. (Yesaya 42:2)

Biasanya teman-teman muslim menggunakan ayat ini untuk menyatakan bahwa bukan Isa yang dinubuatkan karena Isa telah menyaringkan suaranya di Bait Allah dan saat di kayu salib.

Yohanes 7:28, Waktu Yesus mengajar di bait Allah, Ia berseru ��

Matius 27:46, Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring �

Menggunakan logika yang sama, tidak �menyaringkan suaranya�, maka apakah nabi Muhammad SAW masuk kriteria :

Sahih Bukhari Kitab Tafsir Al-Qur�an hadis no. 4397

Sahih Muslim Kitab Iman Hadis no. 307 :

Diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a katanya: Tatakala turunnya ayat 214 surah As-Syura Yang bermaksud : Berilah peringatan berbentuk ancaman kepada kaum kerabatmu yang terdekat yaitu kaum kerabatmu yang benar-benar ikhlas. Rasulullah s.a.w keluar dan menaiki Bukit Sofa lalu berteriak seolah-olah memanggil : Ya Sobahah. Orang ramai tertanya-tanya siapakah yang berteriak. Mereka menjawab: Muhammad.

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. (Yesaya 42:3)

Nabi SAW menyatakan hukum, tapi TIDAK SETIA terhadap hukum yang dia nyatakan sendiri.

QS 4 : 3 : ��. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Namun perhatikan yang berikut ini :

Kisah Muhammad dengan Maria Qibtidaiya.

Dikutip dari : Muhammad, Kisah Hidup Berdasarkan Sumber Klasik Martin Lings, Halaman 440 :

���. Maria lebih cantik lagi, dan nabi sangat mengaguminya ��.. Dan Maria dinikahi nabi sendiri. Ia ditempatkan di rumah yang dulu dihuni Shafiah ��... Di sanalah nabi mengunjunginya siang dan malam. Namun, istri-istrinya menjadi cemburu ���

Hukum dalam Alqur�an memerintahkan muslim untuk bersikap adil terhadap istri-istri mereka, namun Muhammad sendiri TIDAK BERSIKAP ADIL. Nabi tidak SETIA terhadap HUKUM yang dia nyatakan sendiri.

Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. (Yesaya 42:4)

Muhammad saat kematiannya jelas patah terkulai karena pengaruh RACUN.

Dikutip dari : Sejarah Hidup Muhammad � Sirah Nabawiyah

Syaikh Shafiyur Rahman Mubarakfury, Robbani Press, 1998, hal 714 � 715 :

Sakit beliau semakin parah, dan pengaruh RACUN yang pernah beliau makan dari daging yang disuguhkan oleh wanita Yahudi ketika di Khaibar muncul, sampai-sampai beliau berkata, �Wahai Aisyah, aku masih merasakan sakit karena makanan yang KUMAKAN DI KHAIBAR. Sekarang saatnya aku merasakan TERPUTUSNYA URAT NADIKU KARENA RACUN TERSEBUT.�



Karena ketidakberdayaannya tersebut, semangatnya menjadi PUDAR dan saat kematiannya berkata :

IBID, halaman 716

Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, dan pertemukan aku dengan KEKASIH YANG MAHA TINGGI, Ya Allah, KEKASIH YANG MAHA TINGGI.

Beliau MENGULANG KALIMAT terakhir sampai TIGA KALI, lalu tangan beliau LUNGLAI ����.

Yesaya 42:11

Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung

Kedar dikonotasikan sebagai musuh Israel : Mazmur 120 : 5 � 7 �CELAKALAH aku karena harus tinggal sebagai orang asing di Mesekh, karena harus diam diantara kemah-kemah KEDAR. Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang MEMBENCI PERDAMAIAN. Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka MEREKA MENGHENDAKI PERANG.�

Jadi Kedar muncul dalam konteks PEPERANGAN dan KETIDAKDAMAIAN. Jika muslim berkeras bahwa Kedar menubuatkan nabi Muhammad SAW (bangsa Arab), maka NUBUAT ALKITAB INI TERPENUHI dengan PEPERANGAN-PEPERANGAN yang dilancarkan oleh Muhammad dan muslim selanjutnya. Jadi ayat-ayat di atas jelas tidak terpenuhi sebagai nubuatan terhadap Muhammad dalam Islam.

7 komentar :

tonwsh mengatakan...

x Seorang Kristen Menuduh:
1) Kalau dia mengada-adakan perkataan awlohnya, maka biarlah urat nadinya terpotong
Qs. 69:44-47
(44) Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
[45] Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya.
[46] Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
[47] Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.

Dan ini pengakuan Muhammad di akhir hidupnya:
Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713:
Dikisahkan oleh Aisha:
Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan, "Wahai Aisha! Aku masih merasa kesakitan karena daging yang kumakan di Khaybar, dan sekarang aku merasa urat nadiku dipotong oleh racun itu."

Tabaqat Ibn Sa'd, halaman 252
Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.”

Itu adalah pengakuan paling jujur yang pernah Muhammad sampaikan kepada Aisyah, bahwa dirinya adalah seorang nabi palsu yang suka mengada-adakan perkataan awlohnya (mengarang ayat palsu untuk kepentingan dirinya) sesuai dengan sesumbarnya sendiri lewat QS 69:44-47.

tonwsh mengatakan...

xx Jawaban :
Anda seolah-olah ingin mengkorelasi dalil tersebut, padahal ayat (qur’an), hadist, dan sirah di atas tidak ada hubungannya sama sekali dengan tuduhan yang mengatakan bahwa Muhammad nabi palsu.
Akan tetapi ayat tersebut (Q69:44-47), menegaskan bahwa Alqur’an itu adalah benar-benar wahyu Allah, bukan sebuah syair, dan bukan pula perkataan tukang tenung (sihir), apalagi perkataan nabi Muhammad sendiri.
Dalil itu menjadi penegasan buat beliau (Muhammad SAW), bahwa dirinya tidak punya kuasa untuk menambah, mengurangi, maupun mengubah kandungan risalah Allah SWT selain mengikuti dan menyampaikan apa yang telah diwahyukan kepadanya.
” …dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). “(QS.53: 3-4)
Bahwa yang menjadi azbabun nuzul ayat tersebut juga diterangkan dalam tafsir Ibnu Katsir, disitu dijelaskan bahwa, orang-orang musyrik tidak percaya bahwa kitab yang datang kepada Muhammad itu adalah datangnya dari Allah.

Nabi SAW bersabda: Seandainya saya berdusta atas-Nya, niscaya Dia akan mengutukku sebagaimana firman Allah: (Lebih detailnya adalah sebagai berikut, dimulai dari ayat 38 hingga ayat 52.)

tonwsh mengatakan...

xxx Surah Al-Haqqah:


38. Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.
39. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
40. Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
41. dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
42. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
43. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
44. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
45. niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
46. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
47. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
48. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
49. Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya).
50. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).
51. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
52. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.

tonwsh mengatakan...

xxxx riwayat lain, tatkala Nabi SAW menerima usul dari seorang ketua musryikin Quraisy supaya beliau menukar bunyi ayat-ayat Alqur’an, lalu Allah menurunkan firmanNya kepada beliau yang berbunyi:
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: “Datangkanlah Al Quran yang lain dari ini atau gantilah dia”. Katakanlah: “Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)”. (Yunus: 15)
Dengan ayat-ayat tersebut, jelaslah bahwa Nabi SAW tidak pernah mengatakan apa yang tidak diwahyukan oleh Allah. Jadi, apa-apa yang beliau katakan (bacakan) kepada para pengikutnya itu sekali-kali bukan dari kemauan beliau sendiri, tetapi wahyu dari Allah semata. Dan jika Nabi SAW membuat perkataan-perkatan yang dilakukan atas nama Allah, niscaya Allah memurkai beliau dan sudah tentu pada waktu itu juga beliau dipotong urat leher atau urat jantungnya hingga mati dalam kebinasaan.
Sampai detik ini bahkan hingga akhir zaman nanti, tidak ada yang bisa membuktikan Muhammad bukan seorang Nabi, kecuali hanya berdasarkan pada asumsi, kedengkian serta kebenciannya alan kebenaran Islam sebagai jalan jalan yang lurus.
Sebaliknya, sampai detik ini bahkan hingga akhir zaman nanti, sosok seorang Isa Al-Masih/Yesus, hanyalah sosok yang kontroversial di kalangan umat Kristen itu sendiri, apakah ia seorang Tuhan atau hanyalah seorang hamba saja. Dan turunnya ia di akhir zaman nanti, adalah sebagai penjelasan kepada mereka bahwa umat yang menuhankannya selama ini telah keliru, ditipu Paulus, dan melestarikan kebodohan itu sejak 2000 tahun lalu.
Adapun perihal makanan beracun dengan merujuk pada Tabaqat Ibn Sa’d halaman 249 yang mana tuduhan anda mengatakan “Muhammad nabi Palsu karena mati akibat diracuni wanitaYahudi”, adalah juga tuduhan yang mengada-ngada dan sangat sarat dengan kebencian ajaran anda akan Islam sebagai agama yang diridhai oleh Tuhan Semesta Alam.
Dan riwayat yang dikutip tersebut–oleh penuduh– tidak dicantumkan secara lengkap dimana ia hanya mengutipnya pada bagian-bagian kalimat yang tertentu saja. Bahwa dari kejadian tersebut, Nabi SAW memang benar-benar TERBUKTI sebagai SEORANG NABI, yakni, Rasulullah SAW tahu bahwa daging tersebut disusupi racun.
“Sesungguhnya, tulang daging ini memberitahukan kepadaku bahwa ia beracun.”

tonwsh mengatakan...

xxxxx Cerita ini agak panjang, tapi ringkasnya adalah wanita yang mencoba menyusupi racun tersebut, yakni Zainab binti Harits (Istri Sallam bin Misykam-pahlawan kaum yahudi yang mati dibunuh oleh tentara kaum muslimin) akhirnya masuk Islam karena kebenaran tersebut. Ia (Zainab binti Harits) berkata dalam pengakuannya;
“Sayalah yang melakukan itu, sebab aku ingin tahu apakah kamu benar-benar seorang nabi, yang jika memang benar maka racun ini tidak akan mengganggumu, dan jika kamu ternyata seorang nabi palsu, maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu.” (Cuma sampai disini yang anda kutip),
Berikut lanjutannya:
“…Dan ternyata MEMANG BENAR engkau seorang nabi, daging tersebut memberi kabar kepadamu bahwa ia beracun, maka dengarlah bahwa saya bersaksi ‘Tiada Tuhan Selain Allah, dan Engkau Muhammad benar-benar utusan Tuhan”. Zainab binti Harist pun masuk Islam karena kebenaran itu dan juga berdasarkan kemauannya sendiri.
Secara logika:

tonwsh mengatakan...

xxxxxx Racun yang dibubuhi termasuk sangat ganas, terbukti sahabat nabi, Bisyr ibnul Barra bin Ma’ruf yang ikut makan pada waktu itu, meninggal seketika. Sedangkan nabi SAW tidak jadi memakannya, malah memuntahkannya kembali. Bahkan dalam kitab tarikh, Umar r.a berkata kepada beliau:
“Demi ibu-bapakku wahai Rasul! Sungguh, andaikan Isa putra Maryam telah dikarunai oleh Allah kemampuan untuk dapat menghidupkan kembali orang mati, namun apakah hal itu lebih menakjubkan ketimbang DAGING KAMBING YANG DIRACUNI dan telah digoreng, KETIKA IA BERBICARA DENGANMU LEWAT PAHANYA, “JANGANLAH ENGKAU MEMAKANKU, KARENA AKU BERACUN!”
Selain itu beliau juga masih tetap berdakwah seperti biasanya ± empat tahun lamanya (628 M/ 7 H – 632 M /9 H ) pasca percobaan peracunan makanan beliau oleh wanita Yahudi tersebut. Apakah masuk akal jika beliau wafat karena racun tersebut yang jangkanya terpaut EMPAT TAHUN lamanya?

tonwsh mengatakan...

MUHAMMAD adalah KETURUNAN ke - 61 dari nabi ISMAIL
.
Rasulullah, keturunan ke-61 dari Nabi Ismail

--------------------------------------------------------------------------------

Watsilah bin Asyqo berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keluarga Bani Hasyim" (HR. Muslim dan At-Tirmidhi)

Hadith di atas, adalah informasi dari Rasulullah, mengenai silsilah beliau. Dan tidak ada maksud, untuk membangga-banggakan kemuliaan nasab yang dimilikinya.


Bani Hasyim - Suku Quraisy - Bani Kinanah

Rasulullah berasal dari Bani Hasyim, yang bertanggung-jawab dalam Pemeliharaan Ka'bah. Bani Hasyim dinisbatkan kepada anak keturunan Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy). Rasulullah sendiri adalah cicit dari Hasyim bin Abdu Manaf, dengan nasab : Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim.

Keluarga Bani Hasyim, merupakan bagian dari Suku Quraisy, yang merupakan anak keturunan Fihr (Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah. Sementara Suku Quraisy, merupakan pecahan dari Bani Kinanah, yang berasal dari Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan.

Sebagian besar bangsa Arab, termasuk Bani Kinanah, hanya mengetahui leluhur mereka sampai kepada Adnan. Umar bin Khatab pernah berkata : "Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya sampai kepada Adnan", bahkan Ibnu Abbas pernah menyatakan "antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang tidak diketahui".


Nasab Muhammad Rasulullah

Melalui penelitian yang panjang, akhir-akhir ini diperoleh data mutahir mengenai leluhur Rasulullah, yang dimulai dari Adnan sampai kepada Nabi Ibrahim, yaitu :
Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim ("Ar Raheeq Al Makhtum", tulisan Syaikh Safi-ur Rahman al-Mabarakpuri).
Sumber :
http://www.islamicity.com/forum/foru...s.asp?TID=6582
http://www.quranandscience.com/his-b...mily-tree.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Bani_Assad


Sehingga Nasab Rasulullah sampai kepada Nabi Ibrahim, adalah sebagai berikut :

Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim (cikal bakal Bani Hasyim) bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (cikal bakal Suku Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah (cikal bakal Bani Kinanah) bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim.




Posting Komentar

Blogroll