Test Footer

Sabtu, 18 Juni 2011

Alkitab orang Kristen Palsu?

Alkitab orang Kristen palsu? Benarkah? Pernahkah anda bertemu dengan orang yang berbeda keimanan dan menuding Alkitab kita palsu? Dan apa jawab saudara saat dituding seperti itu? Serangan yang paling sering diterima oleh orang Kristen dari umat lainnya untuk memperlihatkan bahwa Alkitab palsu adalah dengan memperlihatkan kontradiksi antar ayat di dalam Alkitab. Atau dengan mencoba memperlihatkan bahwa sesuatu yang dikatakan di alkitab bertentangan dengan sejarah. Bagi saudara-saudara yang sudah pernah menguji atau bahkan "mencobai" Alkitab, mungkin serangan seperti ini akan terlihat seperti pepesan kosong yang dilempar oleh orang-orang yang belum paham. Namun, bagi kaum awam serangan seperti ini bisa sangat berbahaya.

Tulisan ini dibuat oleh penulis bukan dengan tujuan untuk menjelekkan ajaran lain. Itu benar-benar masih terlalu jauh. Tulisan ini sifatnya lebih kepada menjaga rumah saja, agar yang sudah di dalam tidak keluar hanya karena tidak paham situasi yang terjadi.

Sekarang marilah kita lihat perkara yang paling dasar kenapa kita menerima bahwa Firman Tuhan di dalam Alkitab adalah benar adanya. Memang banyak yang mengatakan bahwa Alkitabnya orang Kristen sudah diubah oleh orang-orang terdahulu. Tapi apakah mereka mempunyai bukti? Sama sekali tidak, yang mereka ajukan paling jauh hanya pernyataan dugaan-dugaan dari beberapa orang yang katanya ahli. Jika anda mendesak mereka, yang bisa mereka lakukan hanya mengandalkan titel ahli dari narasumbernya. Coba anda minta kumpulan bukti yang melandasi asumsi narasumbernya, maka anda akan melihat mereka hanyalah pepesan kosong. Seorang professor sekalipun hanyalah manusia yang tidak bisa lepas dari subjektifitas karena agama atau pemahaman yang dianutnya. Kapan-kapan saya akan memperlihatkannya di artikel yang lain.

Ok, mari kita mulai. Alkitab itu terbagi dua, yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru. Perjanjian Lama itu apa sebenarnya? Perjanjian lama itu adalah kitab Kanonisasi bangsa Yahudi yang disebut TANAKH; jadi singkat kata umat Kristen mengadopsi kitab bangsa Yahudi ke dalam kitab sucinya. Kenapa? tentu saja karena ajaran Kristen adalah kelanjutan dari Yahudi itu sendiri. Walaupun Yahudi dan Kristen tidak akur (Yahudi mau menghabisi Kristen karena menurut mereka Kristen mula-mula adalah aliran Yahudi yang sesat dan menghina Taurat);  tapi kita tidak bisa memutuskan rantainya begitu saja.

Kitab Tanakh alias perjanjian lama ini sendiri cukup sering mendapat serangan dari saudara-saudara di Islam, katanya kitab ini sudah diubah oleh bangsa Israel pada masa Yeremia (sekitar masa pembuangan ke Babel). Dalil yang sering dikutip adalah
Yeremia 8:8 
Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.
Benarkah Perjanjian Lama sudah diubah? Perjanjian lama  khususnya  Taurat tidak mungkin diubah soalnya zaman dulu belum ada correction pen atau type-x untuk menghapus tulisan nabi-nabi sebelumnya lalu diganti oleh tulisan tangan mereka. Jadi yang dimaksud dengan ayat di atas adalah para penipu itu membuat kitab baru dan mengakuinya sebagai Firman TUHAN. Nabi Yeremia sendiri bisa menegur ini karena dia tahu bahwa yang dimiliki oleh para pemalsu itu adalah gubahan mereka sendiri. Bagaimana Yeremia bisa tahu? Tentu TUHAN yang memberitahukannya dan Yeremia pun tahu mana Taurat yang asli.

Beberapa oknum dari kalangan Islam memang sering mencari masalah dengan berusaha menyerang kitab suci Kristen. Tapi kita sih no problem, kita percaya bahwa Alkitab kita adalah Firman TUHAN. Justru bagus jika kitab suci kita diserang, artinya kita mempunyai kesempatan untuk menguji kebenaran kitab yang padanya kita menggantungkan surga dan neraka kita. Kita bukanlah ajaran yang pantang menguji kitab sucinya. Sebagaimana ditulis oleh Paulus...
I Tesalonika 5:21 
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Ok, kita lanjut.... Apakah TUHAN mengizinkan catatan pekerjaan ribuan tahunnya diubah oleh manusia seenaknya? Tentu tidak, lihatlah apa yang dilakukan oeh TUHAN; Dia mengutus nabinya untuk menegaskan bahwa telah terjadi pemalsuan, dan kemudian Dia menghukum para pemalsu tersebut yang telah mengklaim bahwa  kitab yang mereka buat adalah Taurat TUHAN. Apa hukumannya? Silahkan dibaca....
Yeremia 8:9-10
Orang-orang bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan apakah yang masih ada pada mereka? Sebab itu Aku akan memberikan isteri-isteri mereka kepada orang lain, ladang-ladang mereka kepada penjajah. Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar, semuanya mengejar untung; baik nabi maupun imam, semuanya melakukan tipu.
Beberapa saudara kita dari Islam pun sering berkata bahwa TUHAN tidak pernah berjanji akan melindungi dan melestarikan kitab-kitab sebelum Qur'an. Bagaimana tanggapan saudara tentang hal tersebut? 

Perlu anda perhatikan bahwa ada banyak hal yang tidak perlu dibahas panjang lebar seperti itu di dalam Alkitab. Misalnya Alkitab kita tidak pernah berusaha menjelaskan bahwa TUHAN itu benar-benar ada. Itu adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran mutlak sejak awal mula. Jadi Sang Pencipta itu langsung saja mengaku sebagai TUHAN, tidak ada sesi penegasan bahwa yang namanya TUHAN itu benaran ada loh. Ente mau percaya TUHAN ada atau tidak itu adalah Hak Azasi anda sebagai manusia.

Di dalam Alkitab, kebenaran Firman TUHAN juga tidak pernah diragukan. Jadi tidak akan ada sesi untuk menyakinkan manusia bahwa ini adalah benaran Firman TUHAN. Pernahkah ada ayat di dalam Alkitab yang meminta orang percaya? Misalnya "sesungguhnya Alkitab itu benar-benar Firman TUHAN yang hidup". Tidak ada itu, kebenarannya diterima mutlak. Manusia mau mempercayainya atau tidak itu adalah kebebasan yang diberikan TUHAN.

Jadi apakah TUHAN perlu menegaskan akan melindungi pekerjaan tanganNya? Jika tidak ditegaskan apakah itu berarti manusia boleh seenaknya mengubahnya? Apakah anda akan percaya pada sebuah ajaran yang mengatakan bahwa TUHAN tidak melindungi pekerjaan tangannya yang memakan darah dan cucuran keringat orang-orang pilihannya? Musa menderita 40 tahun di padang gurun; Yusuf jadi budak belian di negeri orang; nabi-nabi disiksa sepanjang sejarah; lalu TUHAN membiarkan seorang manusia dengan pena seenaknya mengubah pekerjaan ribuan tahunNya???

Anda ingat bagaimana waktu kejahatan manusia begitu luar biasa sehingga bisa mengganggu rencana TUHAN? Yang datang adalah air bah yang memusnahkan manusia seisi bumi. Kalau saya sudah berbicara air bah, banyak rekan muslim yang mengatakan itu hanyalah banjir lokal di kampungnya Nuh. Pertanyaan saya? Kalau banjir lokal anda memilih membangun bahtera seukuran KM labobar ataukah anda mengungsi saja? Jika membangun Kapal seukuran KM labobar butuh waktu setahun penuh, sudah seberapa jauh anda mengungsi tanpa perlu menerima hinaan sebagai orang sinting?

Ok kita kembali lagi saudara-saudara sekalian, anda sudah melihat bahwa pada masa Yeremia pun terjadi usaha untuk mengubah itu. TUHAN mencegahnya dan menghukum pelakunya. Jadi ide sebuah ajaran yang mengatakan bahwa Firman TUHAN yang terdahulu telah diubah manusia adalah sebuah ide yang tidak dapat saya terima secara pribadi.  Bagaimana bisa TUHAN kalah dari manusia? Apakah TUHAN gagal menjaga pekerjaanNya dari seorang penulis sastra yang hanya dengan sekali Dia berkehendak bisa mati? Cmon, give me a break....yang benar sajalah.

Masih tidak percaya bahwa Perjanjian Lama tidak berubah? Yesus Kristus berapa kali mendebat Imam Yahudi dengan menggunakan ayat-ayat perjanjian lama. Bahkan Yesus Kristus mengeluarkan hukum kasih dan menegaskan bahwa itulah dasar dari seluruh hukum Taurat dan Kitab Para Nabi. Sama sekali tidak ada sesi di mana Yesus mengatakan TANAKH yang dipegang oleh orang Yahudi itu adalah palsu dan sudah diubah.

Ataukah ada yang hendak mengatakan bahwa Kristen bersekongkol dengan Yahudi untuk membenarkan TANAKH? Kiranya jangan lupa bagaimana bencinya Yahudi terhadap Kristen pada masa itu sehingga Kristen harus mengungsi. Jadi fakta bahwa Yesus Kristus tidak menolak TANAKH adalah sebuah penegasan bahwa TANAKH masihlah asli pada masa Yesus. Jika saya berkata seperti ini, maka masih akan ada celah bahwa TANAKH diubah setelah kepergian Yesus. Sayangnya celah itu adalah celah yang sia-sia saja, karena TANAKH sudah dikanonisasi alias ditetapkan susunan dan isinya sudah tidak berubah lagi sejak 1 abad sebelum kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini.

Jadi TANAKH adalah asli dan padanya tidak ada yang diubah. Yesus Kristus sendiri beberapa kali mengutip TANAKH tanpa sekalipun mengeluarkan pernyataan bahwa ada TANAKH yang palsu. Kasus untuk TANAKH selesai.


Selanjutnya Perjanjian Baru.
Perjanjian Baru adalah kumpulan kitab tentang ajaran Yesus Kristus. Ada kitab-kitab injil, surat-surat paulus dan beberapa kitab lainnya. Bagaimana dengan kitab-kitab ini? Adakah yang palsu? Mari kita lihat....

Injil bukanlah kitab yang diberikan kepada Yesus Kristus. Jika ada yang mengatakan bahwa kepada Yesus Kristus diberikan kitab injil, maka jelas itu adalah ajaran yang salah. Yesus memang memberitakan Injil, tapi injil itu adalah "kabar baik" dari kerajaan TUHAN. Tahukah anda bahwa Yesus Kristus itu sendirilah yang menjadi "Kabar baik" bagi kita? Yesus Kristus adalah injil itu sendiri. Jadi jika ada yang mengatakan bahwa kepada Yesus Kristus diberikan kitab Injil, maka tanyakanlah kapan dan di mana Yesus menerima kitab itu?

Perjanjian Baru yang ada saat ini mencapai kondisi kanon (tertutup untuk pengurangan dan penambahan) pada tahun 397 oleh konsili gereja di Cartagho. Perjalanan untuk mencapai kanon terakhir ini memang cukup panjang yaitu sekitar 3 abad lamanya. Mengapa begitu panjang? Perjalanan untuk mencapai kanon itu menjadi sangat panjang karena proses kanon dimulai setelah para penulisnya wafat. Jadi yang tertinggal adalah generasi pelanjutnya yang mendapatkan pengajaran langsung dari para penulisnya. Proses kanon pertama berlangsung sekitar tahun 120-an, yang berarti pelaku kanonisasi pertama adalah orang-orang yang mendapatkan pengajaran langsung dari para rasul, kita bisa menyebutnya bapa-bapa gereja.

Beberapa bukti kanonisasi abad kedua yang bisa kita temukan hingga saat ini adalah:
  • The Old Syriac � terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu.
  • Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filipi dan 1 Timotius.

Proses kanon ini menjadi sangat panjang karena, ada begitu banyak jemaat dan masing-masing jemaat mempunyai salinan-salinannya. Belum lagi pada masa itu mulai bertumbuh pengajaran-pengajaran sesat. Jadi selain harus memilah begitu banyaknya salinan, dan masing-masing salinan mempunyai variasi kitab yang berbeda-beda; tim kanonisasi juga harus menghadapi begitu banyaknya surat-surat palsu dari pengajar sesat. Tentu untuk menyelidiki ini bukanlah perkara yang mudah. Tim harus menyelidiki usia kitab dan sejarahnya. Jika tidak banyak jemaat yang mengenal kitab itu maka itu kemungkinan besar kitab baru yang berusaha disuntikkan.

Pengajaran dari kitab-kitab juga diselidiki dengan seksama oleh orang-orang yang bertumbuh dalam tradisi pengajaran gereja. Misalnya; Rasul Petrus mengajar secara pribadi kepada A, kemudian A melanjutkan kepada B, selanjutnya B kepada C, dan seterusnya. Inilah orang-orang yang berada dalam lingkaran dalam tradisi pengajaran Gereja. Orang-orang inilah yang sangat kompeten untuk menilai mana tulisan-tulisan yang mempunyai otorisasi yang kuat dan sejalan dengan ideologi ajaran Kristen dari masa ke masa. Tentu di sini sebagai orang Kristen adalah sangat salah jika saya mengabaikan peranan yang sangat vital dari Roh Kudus. Tapi adalah terlalu naif juga jika saya berpikir ada non-Kristen yang akan peduli dengan peranan Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja.

Pada akhirnya Perjanjian Baru mencapai puncak kanon pada 397 masehi. Pertanyaannya adalah:
  • Apakah ada kemungkinan bahwa selama itu ada ayat yang disuntikkan ke dalam sebuah kitab?
  • Apakah ada kemungkinan bahwa selama itu ada kitab yang disuntikkan ke dalam Perjanjian Baru?

Jawabnya adalah TIDAK MUNGKIN! Anda jangan berpikir bahwa ini adalah jawaban orang yang fanatik buta. Saya tidak akan mulai memperlihatkan bukti-bukti sejarah apapun kepada siapapun, karena di dunia ini banyak orang-orang aneh yang selalu merasa diliputi konspirasi sana-sini. Jadi saya lebih akan kepada mengajak kita menggunakan logika kita masing-masing.

CONTOH KASUS: MENYUNTIKKAN AYAT
Perhatikan apa yang akan terjadi jika ada seseorang yang berusaha menyuntikkan ayat ke dalam suatu kitab di Perjanjian Baru. Dia akan sangat mudah ketahuan karena perjanjian baru bukan hanya ada satu salinan saat itu. Sekarang marilah kita mencoba mengambil sebuah perikop singkat dan mari kita coba menyisipkan ayat ke dalamnya....
Perikop yang asli dari Yohanes 10:30-33
10:30 Aku dan Bapa adalah satu."
10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.

Lalu kemudian saya akan mencoba menyisipkan ayat tambahan....
10:30 Aku dan Bapa adalah satu."
10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
10:33 Sebenarnya Aku hanya hendak mengatakan bahwa Aku dan Bapa hanya satu dalam tujuan untuk menyelamatkan bangsa Israel.
10:34 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.

Analisa Pertama:
Anda bisa melihat bahwa orang tidak akan susah payah menyuntikkan ayat, jika ayat itu tidak membawa ide yang benar-benar berbeda (usaha menyimpangkan). Setiap usaha untuk menyisip ayat yang membawa ide berbeda pasti akan terasa janggal, dan itu akan mengarah kepada tanda tanya dari pendengarnya.

Analisa Kedua:
Umur saya baru dua puluhan dan saya merasa sudah membaca semua Perjanjian Baru, apalagi para pelaku kanon yang sudah puluhan tahun itu saja yang menemani mereka sarapan. Jika ada ayat yang disisipkan pada sebuah kitab, saya pasti akan mengetahuinya dengan cepat. Apalagi jika ayat itu benar-benar membawa ide yang sangat berbeda

Analisa Ketiga:
Yang tadinya berada pada ayat 33 sekarang jadi ayat 34??? Lol :D Pasti bisa langsung ditegur "Bos kenapa kitabmu lain sendiri, di salinan kami itu ayat 33 loh" Itulah gunanya kita tidak membakar satu salinan pun supaya jika ada yang berbeda semua salinan bisa dibuka dipelajari yang mana abal-abal. Kita bukanlah orang-orang yang mencari jalan mudah; yang mana untuk menghindari diskusi yang berkepanjangan maka versi yang lain kita bakar; mumpung kita yang sedang berkuasa. Itu juga yang menjadi alasan kanonisasi menjadi sangat lama.

Analisa Keempat:
Bagaimana jika sisipan dilakukan pada bagian akhir? Nah ini akan lebih konyol lagi. Saat kitab dikanonisasi maka akan dilakukan pembacaan beberapa kitab yang sama. Pada saat semua orang sudah berhenti, tiba-tiba masih ada satu suara yang nyeletuk sendiri membaca ayat yang tidak ada di kitab pegangan orang lain.... Hehehe itu akan benar-benar mirip film komedi. Asal tahu saja yang namanya kanonisasi itu hitungannya huruf per huruf, jadi penambahan huruf saja ketahuan apa lagi penambahan ayat. Lol :D

CONTOH KASUS: MENYUNTIKKAN KITAB
Di dalam gereja ada begitu banyak jemaat dan masing-masing jemaat mempunyai salinan Perjanjian Barunya masing-masing. Saat seseorang berusaha menyuntikkan sebuah kitab, maka kendala pertama yang harus dihadapi adalah jemaat-jemaat lain akan bingung "Bos kitab itu tidak ada di kami", lalu jemaat lain juga akan menimpali "Iya, di kami juga tidak ada....dapat dari mana bos?" Anda perlu tahu bahwa gereja mula-mula itu sangat ketat dalam aturan dan pengajaran. Saat tidak satupun jemaat bisa mengenali kitab yang anda bawa, maka siap-siap saja kitab anda itu berakhir di tempat sampah dan anda akan dibawa ke sidang. Dengan apa kitab baru akan dikanonisasi? Tidak ada yang mengenali dan tidak ada pembandingnya yang memiliki otoritas.

Mau mencoba usaha terakhir dengan mengarang cerita bahwa ini adalah kitab rasul ini yang telah lama hilang? maka kitab itu harus menghadapi pengujian untuk melihat materi pengajarannya. Jika benar-benar berbeda dengan kitab yang sudah dikanonisasi oleh bapa-bapa gereja abad pertama, maka akan dibuang dan anda akan disidang. Lalu jika tidak ada pengajaran yang dilihat bertentangan, namun benar-benar tidak dikenali oleh jemaat dari berbagai daerah, maka juga tidak akan dimasukkan dalam kitab kanon. Paling-paling disimpan sebagai dokumen gereja, untuk studi selanjutnya.

Jadi yang logis-logis saja ya. Pengajaran dalam gereja memang dipegang lingkaran tertutup untuk menjaga keutuhan pengajaran dari suntikan pengajar sesat yang dari masa ke masa bertambah banyak

Jadi ide bahwa bisa disuntikkan ayat atau sekalian kitab baru itu dibungkus saja dan bawa pulang. Yang menjadi standar kanon adalah kitab-kitab yang diterima oleh bapa-bapa gereja dan sudah mendapatkan otoritas pengajaran langsung dari rasul. Jika bertentangan dengan kitab-kitab abad pertama, maka akan dibuang. Bukankah memang seharusnya senior yang menguji junior? Bukan sebaliknya. Bayangkan jika ada maba kedokteran menantang seniornya "Kalian itu bukan mahasiswa kedokteran! Mahasiswa kedokteran itu harusnya seperti saya!" Hehehe paling seniornya merespon "....sape loe?!!!" sudah itu digebukin deh.


BAGAIMANA DENGAN TIM KANONISASI? BISAKAH DIPERCAYA?
Tim kanonisasi dalam bahasa sederhananya bisa dikatakan sebagai orang-orang yang bertumbuh di dalam tradisi pengajaran gereja yang kuat. Tidak bisa orang luar entah dari mana menyusup ke tengah-tengah mereka. Di dalamnya ada begitu banyak kepala, sehingga jika suatu kepala hendak menyusupkan suatu pemahaman baru, maka dia harus menghadapi kepala-kepala lainnya. Pengajaran yang ada dalam kepala tim Kanon ini pun masih sama dengan isi kitab kanon pada abad pertama; sebuah kitab yang dikanonkan oleh orang-orang yang berada di bawah pengajaran rasul-rasul; Jadi kecurigaan sekarang bisa dikembangkan lagi ke arah yang agak aneh..... "Benarkah rasul-rasul ini benar-benar murid-murid Yesus Kristus?"

Untuk menjawab ini tentunya jangan gereja yang angkat suara dan berteriak "BENAR!!!" itu sih namanya ngaku-ngaku. Dibutuhkan pengakuan dari pihak luar, bahkan jika perlu dari pihak yang membenci Kristen. Oleh karena itulah saya akan mengutip pernyataan Josephus Flavius yang adalah sejarahwan Yahudi abad pertama, yang dalam buku sejarah Yahudinya menuliskan:

Now there was about this time Jesus, a wise man, if it be lawful to call him a man; for he was a doer of wonderful works, a teacher of such men as receive the truth with pleasure. He drew over to him both many of the Jews and many of the Gentiles. He was [the] Christ. And when Pilate, at the suggestion of the principal men amongst us, had condemned him to the cross, those that loved him at the first did not forsake him; for he appeared to them alive again the third day; as the divine prophets had foretold these and ten thousand other wonderful things concerning him. And the tribe of Christians, so named from him, are not extinct at this day.
Baca di http://en.wikisource.org/wiki/The_Antiquities_of_the_Jews/Book_XVIII

Bisa anda lihat? Orang Yahudi ini mengatakan kaum yang disebut Kristen adalah kaum yang berasal dari orang-orang yang mengasihi Yesus sejak awal mula.  Pengakuan ini datang dari pihak di luar Kristen. Jadi tidak ada keraguan lagi bahwa Kristen adalah benar-benar kelanjutan dari pengajaran Yesus. Tidak mungkin Yahudi membangkitkan sebuah konspirasi untuk menumbuhkan sebuah ajaran yang banyak menarik orang Yahudi untuk melakukan perbuatan yang dianggap penyimpangan dari Taurat TUHAN kebanggaan mereka.

Ini sengaja saya bahas karena ada pihak-pihak Islam yang beberapa kali menyerang dan mempertanyakan benar gak mereka murid Yesus? Setidaknya pengakuan bahwa mereka memang orang-orang terdekat Yesus datang dari pihak lawan. Coba mereka mau sedikit adil dan membandingkan dengan sejarah Islam sendiri. Pengakuan bahwa mereka benar sahabat Muhammad datang dari mereka sendiri melalui buku hadits yang mereka tulis sendiri. Apa ada literatur pihak lain yang menceritakan itu? Sejauh ini belum ada yang memperlihatkannya ke saya.

Jadi Kristen benar-benar kumpulan para rasul pengikut Yesus. Kitabnya dikanonisasi oleh generasi yang mendapat pengajaran langsung dari para rasul. Tim Kanonisasi berada dalam lingkaran tertutup yang hanya diisi oleh orang-orang yang bertumbuh di dalam pengajaran Kristen. Sangat mudah mengenali jika ada yang berusaha menyusup dan membawa pemahaman yang berbeda. Dan bukanlah hal yang mudah untuk menyisipkan sebuah ayat ke dalam sebuah kitab, apalagi jika mau menyisipkan sebuah kitab utuh....itu jauh lebih sulit lagi. Jadi tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Kitab Perjanjian Baru sudah diubah, dan memang tidak pernah ada satu pun yang bisa membuktikan itu.

Pernah dalam sebuah diskusi saya membahas dengan seorang muslim bahwa ada seorang yang dikatakan sebagai ahli kitab mengatakan bahwa bagian akhir kitab Matius adalah tambahan atau sisipan dari Gereja untuk menyesatkan umat. Dengan senangnya rekan kita dari Islam ini mengutip bahwa sang ahli berpendapat bahwa matius 28 hanya sampai ayat ke 15. Sewaktu saya mencari tahu alasannya, ternyata benar-benar tidak ilmiah. Sang ahli itu mengatakan bahwa Matius 28 hanya sampai ayat ke 15 karena bunyi ayat ke 15 mengindikasikan bahwa ayat itu adalah penutup pasal ke 28 itu.... Begini bunyi ayat ke 15 itu;
Matius 28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Hanya karena ada pernyataan bahwa "ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini" berarti sudah tidak bisa ada kelanjutan dari ayat 28? Benar-benar alasan yang konyol. Semua injil menceritakan kejadian antara Yesus dan murid-muridnya setelah kebangkitan dari kubur. Kenapa Matius tidak boleh? Di dunia ini banyak ahli kitab, kenapa memilih mengutip yang benar-benar tidak ilmiah? Apakah hanya karena memihak pada posisi kita meskipun itu sampah harus dipakai juga? Membela kepercayaan kita dengan sesuatu yang tidak berdasar sama saja menipu diri sendiri. Ngapain? harganya surga dan neraka loh.

Oh iya, banyak kalangan muslim yang berusaha agar ayat matius 28:16-20 itu lenyap karena menyangka ayat itu dasar dari tritunggal. Itu karena mereka tidak paham apa trinitas itu. Dikiranya trinitas itu mengatakan TUHAN ada tiga, padahal TUHAN itu Esa adanya. Buat yang sering membaca Alkitab akan tampak sangat jelas bahwa dari Kejadian sampai Wahyu semuanya membicarakan Trinitas. Jadi walaupun Matius tidak menulis ayat 28:16-20, iman Kristen tetaplah kepada TUHAN trinitas. Sebenarnya bahasannya bisa sangat panjang, tapi buat pengetahuan dasar bisa baca di artikel TRITUNGGAL.

Jadi Alkitab padanya tidak ada keraguan sebagai Firman TUHAN dan kisah karya-Nya selama ribuan tahun.
Kita menerima kebenaran TANAKH karena TUHAN selalu menghukum yang memalsukan ketetapan-Nya,
Yesus pun menggunakan TANAKH tanpa pernah mengatakan ada ayat yang perlu dikoreksi. Tanakh tidak pernah lagi berubah sejak 100 tahun sebelum kelahiran Yesus. Jadi Tanakh yang digunakan Yesus sama dengan yang kita gunakan hari ini.

Kita menerima kebenaran Perjanjian Baru, karena Yesus Kristus sendiri yang menjamin bahwa langit dan bumi akan berlalu, tapi perkataan-Nya tinggal tetap. Mengapa demikian? karena perjanjian dalam darahNya tidak sama nasibnya dengan perjanjian lama. Perjanjian dalam darahNya akan berlangsung sampai selama-lamaNya.
Selain itu terbukti (diakui oleh Yahudi sendiri) bahwa Kristen benar adalah  kumpulan orang-orang yang mengasihi Yesus, sehingga jaminan bahwa mereka membawa ajaran Yesus dan bukan ajaran tidak jelas semakin nyata.

Perjanjian Baru kanon pertama dibukukan oleh generasi yang mendapat pengajaran langsung dari para rasul. Kemudian buku yang mereka kanonkan menjadi standar dalam menentukan kanon-kanon selanjutnya. Kanon pun dilakukan oleh lingkaran dalam orang-orang yang tumbuh secara kuat dalam tradisi pengajaran gereja. Sistem kanon yang tidak membolehkan kitab baru menilai yang lama, dan harus sebaliknya membuat sulit adanya penyisipan, bahkan satu huruf sekalipun pada naskah aslinya.

Jadi sekali lagi pada ALKITAB tidak ada yang perlu diragukan. Nanti saya akan membahas artikel mengenai alasan banyak orang mengatakan ALKITAB mempunyai kontradiksi di sana-sini. Saya juga akan membuat artikel perbandingan sejarah ALKITAB dan AL QURAN, karena penganut Qur'an lah yang paling banyak menyerang eksistensi ALKITAB, kita akan coba melihat dari sisi yang berbeda tersebut. GBU all.

1 komentar :

tonwsh mengatakan...

Berapa BENDEL isi BUKU BUKU yang ada didalam masing masing type BIBLE ?
.
Jawaban tepat atas pertanyaan ini : tergantung pada BIBLE yang kamu percaya dan anda berasal dari aliran atau sekte yang mana !.
.
BIBLE YAHUDI : Tradisional 24 buku, dibagi menjadi Taurat (lima buku), Nabi (delapan buku), dan Tulisan-tulisan (sebelas buku). (Total 24 buku)
.
Alkitab Kristen dibagi menjadi dua bagian, Perjanjian LAMA dan Perjanjian BARU
.
BIBLE KATOLIK Roma: 73 buku. Katolik Roma Perjanjian Lama mengikuti Perjanjian Lama kuno Kristen yang disebut Septuaginta, yang mencakup semua buku sama dengan Alkitab Yahudi, ditambah tujuh lebih. Dengan demikian, Katolik Roma Perjanjian Lama memiliki 46 buku. Katolik Roma Baru Perjanjian berisi 27 kitab Perjanjian Baru sama seperti Protestan. (Total 73 buku)
.
BIBLE PROTESTAN Perjanjian Lama memiliki buku yang sama dengan Alkitab Yahudi, tetapi nomor dan disusun berbeda, untuk menghasilkan 39 kitab Perjanjian Lama. Perjanjian Baru mengandung 27 kitab. (Total 66 buku)
.
BIBLE YUNANI / Ortodoks Timur Perjanjian Lama adalah sedikit lebih panjang dari Perjanjian Lama Katolik Roma. Perjanjian Lama Suryani sering memiliki tambahan materi dalam lampiran. Ortodoks Yunani dan Perjanjian Baru Syria memiliki 27 kitab yang sama seperti Katolik Roma dan Perjanjian Baru Protestan. (Total 78 buku)
.
BIBLE ETHIOPIA Ortodoks Perjanjian Lama adalah yang terpanjang di setiap cabang agama Kristen. Ortodoks Ethiopia "Canon Sempit" memiliki 27 kitab Perjanjian Baru yang sama sebagai cabang lain dari agama Kristen, tetapi Ortodoks Ethiopia "Canon luas" termasuk buku beberapa tambahan. (Total 81 buku)
.
BIBLE MORMON / Gereja OSZA Meski telah dikanonisasi edisi 1769 dari Alkitab BIBLE King James, Joseph Smith Jr mengatakan bahwa Kidung Agung tidak terinspirasi, dan dianggap Apokrif. Komunitas Kristus sebuah cabang dari Hari Suci Zaman gereja, telah dikanonisasi Terjemahan Joseph Smith (JST) dan telah dikeluarkan Kidung Agung / Songs. (Total 65 buku)
.
MORE than 50 VERSIONS ( totally defferent number of books inside ) of the Bible in English alone (http://www.bible.ca/b-many-versions.htm ) and more than 1000 languages and dialect ( translations is depend from the choice of words they used ) of the Bible world wide, Ada LEBIH dari 50 VERSI bible dalam bahasa Inggris saja ( VERSI adalah ber BEDA ISI dan JUMLAH buku buku didalamnya ) dan di TERJEMAH kan lebih dari 1000 macam BAHASA serta DIALEK dalam dunia internasional ( TERJEMAH adalah tergantung pada PILIHAN KATA KATA yang dipakai oleh si penterjemah )
(http://www.users.ms11.net/~dejnarde/english_bible_translation.htm )
http://wiki.answers.com/Q/How_many_books_are_there_in_the_Bible

Posting Komentar

Blogroll